Maraknya Transgender Karena Murahnya Biaya Operasi Kelamin
Yang mengoreksi kesalahan TUHAN. Murahnya ongkos operasi hingga jadi fakta kenapa demikian beberapa pasien yang bertukar kelamin di Bangkok. Bangkok adalah surga buat beberapa manusia di dunia ini untuk bertukar tipe kelamin.
Dalam satu hari pada 1986, seorang biksu wanita datangi Kim Seok-kwun, 61 tahun. Si biksu minta pakar bedah plastik itu mengoperasinya jadi lelaki. Kim juga tercenung dibuatnya. Untuk pengikut Kristen Protestan yang saleh, ia memahami mengganti kelamin seorang bermakna melawan kehendak Ilahi. Kegemparan juga pasti akan menempa Korea Selatan itu jika dia sampai sepakat membikinkan alat kelamin pria. Toh, sesudah demikian lama merenung, Kim pada akhirnya putuskan melawan kehendak Tuhan. Beberapa literatur tentang operasi plastik serta operasi perubahan alat kelamin didalaminya dengan saksama. "Saya pilih selamatkan nyawanya sebab, bila kemauannya tidak dipenuhi, pasti ia akan bunuh diri," kata Kim pada Associated Press. Si biksu juga jalani operasi perubahan kelamin semasa 11 jam.
Dokter Kim ialah pakar bedah plastik di Rumah Sakit Dong-A University, sisi tenggara kota dermaga Busan. Ahliasinya sebelumnya ialah melakukan perbaikan abnormalitas bentuk muka. Tetapi selanjutnya dia justru dipanggil untuk "bapak golongan transgender Korea Selatan". Selama 28 tahun meniti karier, dia sudah mengatasi 320 pasien untuk jalani operasi perkembangan alat kelamin. Dari jumlah itu, 210 operasi salah satunya mengganti pria jadi wanita.
Kim menceritakan, diperjalanan profesinya sempat dikunjungi seorang pria yang telah memangkas penisnya sendiri. Harus, dia harus secepat-cepatnya memberi pertolongan. Harisu ialah pasien Dokter Kim yang terpopuler di Negeri Ginseng. Vokalis itu sebelumnya tercipta untuk lelaki. Pada 1995, dia pilih jadi wanita keseluruhan melalui pertolongan Dokter Kim pada 1995. Harisu akui alami rasakan sakit mengagumkan pasca-operasi itu. "Seperti satu martil menghajar alat kelamin mu," katanya bermetafora.
Tetapi, beberapa waktu sesudah keluar rumah sakit, dia berasa seperti tercipta kembali lagi. Harisu memperbandingkan apakah yang dirasakannya seperti seorang putri duyung dalam film The Little Mermaid. "Putri duyung mengubah ekor ikannya dengan kaki manusia serta pada akhirnya memperoleh kebahagiaan." Beberapa pasien yang lihat jika operasi itu adalah permasalahan hidup serta mati. Sebelum operasi, Harisu tanda-tangani dokumen yang mengatakan ia mengetahui seutuhnya efek terjelek, yaitu kematian. Tetapi selama ini, dari semua pasien Dokter Kim, tidak seorang juga yang alami hal jelek selama jalani operasi. "Jika saya harus hidup untuk seorang lelaki tanpa ada operasi, saya pikir sebetulnya saya telah mati. Saya ialah wanita terkecuali alat kelamin. Saya tidak ingin hidup dalam kehidupan yang aneh dengan alat kelamin itu.
Saya seorang wanita, jadi saya ingin hidup untuk seorang wanita," tutur Harisu. Awalannya beberapa pasien yang tiba ke Dokter Kim berumur 40-50-an tahun. Bila ada pasien yang semakin muda, terkadang orangtua mereka ada sebelum operasi. Mereka geram serta memberikan ancaman tidak mengaku untuk anak. Tetapi, bersamaan dengan perubahan jaman, sekarang ini pasien Dokter Kim sejumlah besar berumur 20 an tahun, serta orangtua mereka sendiri yang bayar ongkos operasi. Ongkos operasi untuk lelaki jadi wanita sebesar US$ 10.210-13.920, sesaat wanita ke lelaki semakin lebih mahal, seputar US$ 28.760.
Pendeta di gereja tempatnya beribadat pernah larang aksi Kim. Rekan-rekan serta rekanan sejawatnya juga pernah mencandai jika dianya akan masuk neraka. Saat ini ia berasa benar-benar senang atas apakah yang dilakukan menolong orang yang berasa terjebak pada tubuh yang keliru. Dia yakin sudah mengoreksi apakah yang dikatakannya untuk kesalahan Tuhan. "Sebagian orang lahir tanpa ada alat kelamin atau mungkin dengan bibir sumbing atau tanpa ada telinga. Kenapa Tuhan membuat orang seperti mereka? Tidakkah ini kesalahan Tuhan?" tutur Kim. "Serta perbedaan jati diri seksual tidakkah satu kesalahan ?"
Monika Weiss, 29 tahun, dari San Francisco, California, duduk di Preecha Aesthetic Institute (PAI) di Bangkok memperbandingkan dua tipe vagina. "Mereka dapat mengubah apakah yang ada, serta memasukkan ke. Ini disebutkan inversi penis. Biayanya seputar US$ 8.000 di Thailand," tuturnya. "Sedang mekanisme lain memakai potongan usus untuk bikin vagina dengan ongkos US$ 20 ribu." Monika juga memperhitungkan mekanisme menggunakan usus dengan fakta kualitas yang lebih bagus.
Monika tiba ke PAI untuk menyerahkan jati dirinya ke tangan dokter bedah transgender terpopuler di Thailand, Preecha Tiewtranon. "Saya sudah lakukan lebih dari pada 3.500 operasi dalam 30 tahun," kata Preecha di institut kekinian berlantai tiga di teritori berprestise Thonglor Road. Ongkos operasi yang relatif rendah di Thailand jadi fakta demikian beberapa pasien pilih Bangkok untuk lakukan operasi tukar kelamin.
Sesudah satu dari 15 anggota staf pakar be-dah mengiris organ lelakinya serta isi dadanya dengan implan, terciptalah wanita baru yang umumnya bisa nikmati hubungan seks serta capai klimaks. "Sekitar 80 % ialah jalinan dengan lelaki, bekasnya jalinan lesbian. Seputar 80 % dapat orgasme," kata Preecha. Tetapi dia memberikan catatan jika unsur umur serta hormon berperanan dalam capai klimaks.
Kecuali di Bangkok, Preecha buka klinik semacam di Hanoi, Vietnam, serta di Dubai. Selama ini umumnya pasiennya ialah beberapa pria dari Amerika, Australia, Eropa, Tiongkok, Jepang, serta Timur Tengah.